Serikat pekerja diminta konsolidasi
JAKARTA: Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta amnggotanya untuk melakukan konsolidasi dan meningkatkan kewaspadaan agar tidak dijadikan sebagai alat politik untuk kepentingan sesaat.
Pjs Ketua Umum DPP KSPSI Mathias Tambing mengatakan saat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan dewasa ini tengah menurun, banyak gerakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan untuk kepentingan jangka pendek, mereka memanfaatkan serikat pekerja sebagai alat politiknya.
Menurut dia, KSPSI yang merupakan organisasi independen, tidak akan bergabung dengan partai politik mana pun, bahkan ke depan juga tidak pernah terpikir dan tidak akan berada dalam naungan partai politik. Namun, dia menambahkan, bagi kader-kader yang ingin menyalurkan aspirasinya lewat partai politik tertentu, mereka bebas bergabung ke partai politik yang diinginkan.
“Itu merupakan hak individu sebagai warga negara untuk menyalurkan aspirasinya melalui partai politik,” tegasnya.
Konsolidasi organisasi, kata Mathias, perlu terus dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan Rakernas KSPSI yang akan berlangsung tahun ini.
Sementara itu, Direktur ILO (International Labour Organization) Jakarta, Peter Van Rojj menilai eksistensi KSPSI merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. “Untuk itu, kerja sama antara KSPSI dan ILO seperti yang selama ini telah berjalan, perlu ditingkatkan lagi agar semua pihak saling memahami permasalahan ketenagakerjaan dan mengurainya menjadi ketenangan bekerja,” ungkapnya.
Pjs Ketua Umum DPP KSPSI Mathias Tambing mengatakan saat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan dewasa ini tengah menurun, banyak gerakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan untuk kepentingan jangka pendek, mereka memanfaatkan serikat pekerja sebagai alat politiknya.
“Hal ini tidak akan menguntungkan, bahkan justru akan merugikan KSPSI, sehingga seluruh anggota KSPSI harus meningkatkan kewaspadaan, agar tidak terjebak dalam gerakan politik untuk meraih kepentingan sesaat,” katanya dalam rangka menyambut HUT KSPSI ke 38, hari ini.
Menurut dia, KSPSI yang merupakan organisasi independen, tidak akan bergabung dengan partai politik mana pun, bahkan ke depan juga tidak pernah terpikir dan tidak akan berada dalam naungan partai politik. Namun, dia menambahkan, bagi kader-kader yang ingin menyalurkan aspirasinya lewat partai politik tertentu, mereka bebas bergabung ke partai politik yang diinginkan.
“Itu merupakan hak individu sebagai warga negara untuk menyalurkan aspirasinya melalui partai politik,” tegasnya.
Konsolidasi organisasi, kata Mathias, perlu terus dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan Rakernas KSPSI yang akan berlangsung tahun ini.
Sementara itu, Direktur ILO (International Labour Organization) Jakarta, Peter Van Rojj menilai eksistensi KSPSI merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. “Untuk itu, kerja sama antara KSPSI dan ILO seperti yang selama ini telah berjalan, perlu ditingkatkan lagi agar semua pihak saling memahami permasalahan ketenagakerjaan dan mengurainya menjadi ketenangan bekerja,” ungkapnya.