Serikat Buruh Netral di Pilpres
Besarnya jumlah buruh yang tersebar di berbagai bidang sering kali di lihat sebagai lumbung untuk mendulang suara dalam hajat politik. Demikian juga dalam Pemilu Presiden kali ini, serikat buruh mulai didekati kelompok tim sukses dari pasangan Capres/Cawapres tertentu. Namun, sampai saat ini, buruh sendiri secara kelembagaan mengaku memilih bersikap netral dan tidak memihak kepada siapapun.
Demikian dikatakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Federsi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (PP FSP KEP SPSI), Subiyanto. Kita FSP KEP SPSI secara kelembagaan memilih untuk netral. Namun kendati demikian, jika ada pengurus yang bergabung sebagai timses salah satu calon juga tidak ada larangan, tapi itu atas nama pribadi masing-masing, ujar Subiyanto kepada Satelit News usai menghadiri Musyawarah cabang (Muscab) SPSI Kota tangerang yang mengagendakan pemilihan ketua Periode 2009-2014 Sabtu dua hari yang lalu. Sampai saat ini, dikatakan Subiyanto, para timses Capres/Cawapres memang sudah mulai gencar merayu umtuk mengajak bergabung.
Ditanya soal kriteria dan harapan para buruh terhadap Capres/Cawapres, Subiyanto menegaskan, presiden yang diinginkan adalah mereka yang mau memperjuangkan revisi UU No.23/1984 tentang out sourching. Sistem out sourching ini sebetulnya hanya diperuntukan bagi jasa cleaning servis, ujar pria yang juga menjabat sebgai Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten Tangerang ini.
Selain itu mereka juga menghendaki Perpu tentang pesangon. “Kami ingin agar kelak jika ada pimpinan perusahaan yang kabur dan tidak mau membayar pesangon dimasukkan sebagai bentuk tindak pidana. Dan bukan hanya itu Capre/Cawapres mendatang juga harus membuatkan regulasi yang melindungi buruh di sektor kelautan dan juga pertanian, karena selama inikan hal itu tidak ada,”jelasnya.
Subiyanto mengklaim saat ini ( PP FSP KEP SPSI) sendiri memiliki anggota 244.196 yang terdiri dari 16 Pimpinan Daerah, 44 Pimpinan Cabang, serta 581 Pimpinan Unit Kerja (PUK). Sedangkan Wakil Ketua PD FSP KEP SPSI Banten, Abdul Gani membenarkan kalau ada timses yang mencoba merapat. “memang sudah ada,”ujarnya.